Peristiwa Rengasdengklok : Latar Belakang, Kronologi, Tokoh dan Hasil Kesepakatannya
pidebox -25-09-2023
Sejarah peristiwa Rengasdengklok adalah momen penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa ini diawali dari penculikan Soekarno, persiapan dan proses pelaksanaan proklamasi kemerdekaan di rumah Bung Karno, hingga pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok melibatkan sejumlah pemimpin militer dan politik dari berbagai kelompok pergerakan kemerdekaan Indonesia, termasuk Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Yani. Mereka ditahan oleh sekelompok pemuda dan anggota Tentera Pemuda Nasional di Rengasdengklok, Jawa Barat.
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah sebuah aksi penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta yang dilakukan oleh sekelompok pemuda. Beberapa pemuda yang terlibat dalam penculikan itu, di antaranya Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh. Mereka merupakan anggota dari perkumpulan Menteng 31. Jiwa kepahlawanan mereka tergerak setelah berdiskusi dengan Ibrahim, yang memiliki gelar Datuk Tan Malaka, dan tergabung dalam gerakan bawah tanah.
Pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno, bersama dengan Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra yang pada saat itu berusia 9 bulan, serta Mohammad Hatta, dibawa ke Rengasdengklok oleh Shodanco Singgih, seorang anggota PETA, dan beberapa pemuda lainnya.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan proklamasi. Di Rengasdengklok, Karawang, para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan antara golongan tua dan golongan muda mengenai waktu yang tepat untuk mengumumkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, para pemuda tetap mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera mempercepat proklamasi kemerdekaan. Namun, Soekarno dan Hatta menolak tuntutan tersebut dan tetap pada pendiriannya.
Chairul Saleh dan teman-temannya di Jakarta kemudian merencanakan untuk merebut kekuasaan, tetapi rencana mereka tidak berhasil karena tidak semua anggota PETA mendukungnya.
Tujuan para pemuda membawa Soekarno dan Hatta sebenarnya adalah untuk melindungi mereka dari pengaruh Jepang. Berita tentang penyerahan Jepang kepada sekutu telah menyebar, tetapi para pemuda terus berusaha meyakinkan Soekarno dengan menyatakan bahwa Jepang sudah menyerah dan pejuang-pejuang Indonesia, termasuk golongan muda, telah siap untuk melawan Jepang tanpa memedulikan risikonya.
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda di bawah pimpinan Chairul Saleh mengadakan pertemuan di Gedung Lembaga Bakteriologi, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 17, Jakarta. Sebagaimana dikutip dalam buku "IPS Terpadu 2B SMP Kelas VIII" karya Anwar Kurnia, pertemuan ini berlangsung pada saat Jepang menyerah kepada sekutu.
Dalam pertemuan pada tanggal 15 Agustus 1945 tersebut, golongan muda mengambil beberapa keputusan. Salah satunya adalah mendesak Soekarno dan Hatta untuk mengumumkan kemerdekaan.
Wikana dan yang lainnya mengunjungi Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, pukul 22.00 WIB. Namun, Soekarno menolak dengan alasan bahwa dia tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya sebagai ketua PPKI dan akan membahas hal ini dengan perwakilan PPKI keesokan harinya.
Para pemuda kembali berkumpul di Asrama Baperpi, Jalan Cikini Nomor 71, Jakarta. Berdasarkan pertemuan ini, mereka memutuskan untuk membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945, pukul 04.00 WIB, kedua pemimpin ini dibawa oleh pemuda yang dipimpin oleh anggota Pembela Tanah Air (PETA) Shodanco Singgih ke Rengasdengklok. Untuk menghindari kecurigaan dari pihak Jepang, Soekarno, Hatta, dan pengawal mereka mengenakan seragam PETA.
Ketika berada di Rengasdengklok, para pemuda mendesak untuk melakukan proklamasi yang bebas dari pengaruh Jepang. Meskipun demikian, keinginan ini tidak terwujud, dan para pemuda enggan terus mendesak.
Shodanco Singgih kemudian berusaha berbicara lagi dengan Soekarno sampai dia setuju untuk melakukan proklamasi tanpa campur tangan Jepang. Soekarno setuju dengan syarat bahwa proklamasi akan dilakukan setelah mereka kembali ke Jakarta.
Karena itu, para pemuda merencanakan kembali perjalanan ke Jakarta. Pada saat yang sama, diadakan pertemuan di Jakarta antara golongan tua yang diwakili oleh Achmad Soebardjo dan golongan muda yang diwakili oleh Wikana. Keduanya setuju bahwa proklamasi harus dilakukan di Jakarta.
Soebardjo kemudian pergi menjemput Soekarno, dengan rombongan yang dipimpin oleh Yusuf Kuno dari golongan muda dan Sekretarisnya, Sudiro.
Rombongan tiba di Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, pukul 17.30 WIB. Pada saat itu, Soebardjo dengan tegas menjamin dengan nyawanya bahwa proklamasi akan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan jaminan ini, para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta agar kembali ke Jakarta.
Lokasi Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Ketika usaha para golongan muda untuk membujuk Soekarno dan Hatta tidak berhasil, keduanya kemudian diisolasi dari pengaruh Jepang dengan cara dibawa ke rumah Djiauw Kie Siong di Kampung Bojong, Rengasdengklok.
Djiauw Kie Siong adalah seorang petani kecil keturunan Tionghoa. Selain Soekarno dan Hatta, juga ikut dibawa Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra. Pilihan jatuh pada Rengasdengklok karena pada masa penjajahan Jepang, wilayah tersebut merupakan markas Pembela Tanah Air (PETA) di bawah Purwakarta. Selain itu, terdapat Daidan PETA di Jaga Monyet Rengasdengklok. Lokasi Rengasdengklok juga terpencil, sehingga jika ada pergerakan Jepang ke arah sana, akan segera terdeteksi. Oleh karena itu, tempat ini dianggap aman dari campur tangan Jepang.
Berdasarkan pertimbangan militer tersebut, para golongan muda yang diwakili oleh Sukarni, Singgih, dan Jusuf Kunto membawa Soekarno ke Rengasdengklok menggunakan mobil yang dikemudikan oleh Iding atau Winoto Danu Asmoro.
Soekarno dan Hatta hanya berada di Rengasdengklok selama kurang dari 24 jam. Melalui kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Achmad Soebardjo dan golongan muda yang diwakili oleh Wikana, diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta. Oleh karena itu, Soebardjo menjemput Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta.
Rengasdengklok adalah sebuah kecamatan yang terletak sekitar 20 km ke arah utara Karawang, Jawa Barat. Lokasinya cukup dekat dengan Sungai Citarum.
Tokoh dalam Peristiwa Rengasdengklok
Siapakah yang memelopori peristiwa Rengasdengklok? Peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok ini tidak terlepas dari para tokoh yang terlibat di dalamnya yang dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan tua dan golongan muda.
1. Golongan Tua
Tokoh-tokoh yang disebut sebagai golongan tua adalah Soekarno dan Mohammad Hatta, para anggota dan pengurus BPUPKI, dan PPKI.
2. Golongan Muda
Golongan muda meliputi, Sukarni, Chairul Saleh,Yusuf Kunto, dr. Muwardi, Shodanco Singgih, Wikana, Sayuti Melik, Sudiro, BM Diah, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Adam Malik, dan Armansyah.
Hasil Kesepakatan dari Peristiwa Rengasdengklok
Tahukah kamu, apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok?
Setelah Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Soekarno, dalam pertemuan dengan Shodanco Singgih, memutuskan untuk bersedia mengumumkan proklamasi setelah ia kembali ke Jakarta. Golongan tua dan golongan muda kemudian sepakat bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta oleh Soekarno.
Pada hari berikutnya, Ahmad Subardjo bersedia mengorbankan nyawanya dengan menjemput Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta dan menjamin terselenggaranya Proklamasi Kemerdekaan. Akibat dari Peristiwa Rengasdengklok adalah diputuskannya bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, paling lambat pukul 12.00 WIB.
Apa makna peristiwa rengasdengklok bagi proklamasi kemerdekaan? Peristiwa Rengasdengklok memberikan manfaat yaitu proklamasi kemerdekaan memang sudah seyogyanya dilakukan oleh bangsa Indonesia. Atas pertimbangan dan kebijaksanaan golongan tua, lahirlah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.u
Demikianlah ulasan singkat tentang peristiwa Rengasdengklok yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Tag :